MEMBUAT ALAS FOTO DARI TRIPLEK BEKAS

Ceritanya lagi ada triplek bekas alas kasur yang udah ga kepake lagi, dibuang sayang, dipakai lagi buat apa yah, mikir udah keropos gitu dimakan usia. Kasihan...hidup segan mati tak mau. Eh kebetulan banget lagi pengen beli alas foto. Mupeng liat-liat dulu kayak apa di pasaran, ceki ceki di instagram dan toko-toko online, katanya sih yang jual banyak.

COGNITIVE FUNCTIONS AND PERSONALITY TYPE

cognitive process and personality, which type are you?

Iseng banget bikin beginian. Ngoklah.

Lagi semangat semangatnya ngebuat infodoodle, ambil beberapa tema salah satunya tipe tipe kepribadian dan kognitif, soalnya rada menarik sih. Tapi post ini ga akan ngebahas tentang personality dan cognitive, saya sendiri ga bisa menggolongkan diri ke bagian tertentu. Beginilah manusia kontradiktif ga jelas. yey! 

Btw apa itu infodoodle? Hmm, ntar deh bahas itu di post sendiri. muehehe. 

Awalnya bikin infodoodle tema ini pengen pure gambar semua biar enak dilihat, ambil secara garis besar kubagi per bagian, jadi 3 part. Pas coret coret bikin draft kok kalo gambar semua informasinya kurang dimengerti, dan lagi ga all in one gitu sepaket. Macam iklan skincare yang kebanyakan all in one. Ubah haluan banyakin informasi, jadilah begini, semakin lama dilihat semakin menyakitkan mata, kakehan tulisan. And then malah susah dibaca wkwkwk. Gapapalah buat pertama (menghibur diri). Cukup sudah tidak akan pernah lagi ngebuat infodoodle secara horizontal, enak vertikal :D 

Masih ada 3 tema lagi yang pengen dibuat cuma baru draft kasar banget hahaha. Beginilah kalo awang-awang lebih indah daripada realita.

JANGAN ASAL COMOT / PAKAI GAMBAR DARI INTERNET

Visual menawarkan banyak hal menarik dibandingkan dengan tulisan. Itulah kenapa Instagram, Youtube, Pinterest menjadi situs besar karena mereka didasarkan pada visual/gambar. Gambar tidak terikat pada bahasa, mereka berbicara dengan bahasa universal yang dengan mudahnya dimengerti oleh orang dari kalangan manapun.

Kecuali pada novel yang memang menekankan pada cerita, mengajak pembacanya larut dalam bayangannya sendiri dari deskripsi yang dijelaskan (dalam hal ini sama-sama menggunakan otak kanan-visual tapi dengan cara yang berbeda ya), pemberian gambar justru tidak diperlukan. Berbeda dengan novel, membaca Blog rasanya kurang 'hidup' jika berisi tulisan saja. Iya kan?

Masalahnya adalah... tidak hanya pada blog ya,  pada suatu project yang lagi digarap ketika  menyisipkan/menggunakan suatu gambar tapi tidak punya sumber gambar yang 'aman' seperti foto/gambar hasil karya sendiri atau punya teman yang sudah diberi izin. Walaupun gambar dengan mudah dicari melalui 'perpustakaan bersama', si mesin telusur google, bukan berarti dengan bebasnya lho memakai gambar tersebut. Jangan asal comot seperti makanan di rumah, suatu karya termasuk didalamnya gambar di internet, mempunyai hak cipta yang dilindungi, apalagi kalau dipakai untuk komersial/jualan yang mendatangkan keuntungan..beuh.