2.06.2016

BELAJAR DI SEKOLAH KEHIDUPAN

sabar ikhlas syukur kuat tabah
Ready to learn?

Ih judulnya nggak banget deh, males banget ngomongin sekolah apalagi kalau nilainya bagus2 jelek2 kayak ane. Sekolah bukan hanya di institusi formal dari tk hingga perguruan tinggi saja (bersyukurlah yang bisa menikmati itu semua), tapi semua proses yang kita lalui dari lahir hingga seperti sekarang ini. Yup, selamat datang di sekolah kehidupan!


Terus, ngapain aja gue selama ini? Tujuan gue hidup apa sih? Siapa sih gue sebenarnya? (nah kok jadi amnesia gini). Sering ga sih dipikiran berseliweran segudang pertanyaan macam ini? Sedikit sudah menemukan beberapa jawabannya dan sederet antrian pertanyaan lainnya yang belum terjawab, terkadang pertanyaan itu memuculkan dirinya dari jawaban yang udah diketahui, nah beranak pinak. Banyak hal terjadi mengubah sudut pandang, kepribadian, dan perubahan lainnya termasuk mental dan fisik (asal jangan ngubah kelamin)

"A lesson will repeat itself until learned"

Kesulitan = Masalah = Ujian

Dalam proses belajar itu ada ujiannya, pasti pernah dong merasakan kesulitan yang amat sangat sampai sudah tidak kuat lagi, kalau belum mungkin kamu titisan dewa. Ga jarang orang-orang yang bilang pengen kawin aja supaya masalah hilang sesaat. Seriously? Ujian yang satu belum beres udah mau pindah haluan yang bisa menggiring ke ujian lainnya?

Anehnya walau ada ujian yang menyita jiwa dan ragamu, you are still alive! bahkan masih bisa membaca tulisan ini. Seiring waktu kamu tetap kuat menjalani hari, menyemangati, ngeboost diri sendiri pasti bisa, tapi ada juga kalanya terkadang merasa ada di titik 'down' ketika hal hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang diperkirakan. Yap, up and down, seperti irama detak jantungmu yang diproyeksikan alat elektrokardiograf :)
Ketika ujian itu sudah hilang, datang ujian berikutnya dan kembali lagi kamu merasakan tidak kuat. Kali ini rasanya bukan pengen kawin lagi, pengen jadi malaikat aja yang hidup damai di surga. Tapi disaat yang sama secara ga sengaja melihat rangkaian cerita bab demi bab tentang diri sendiri, ada tawa dan kagum dalam reaksimu ketika membacanya "Aku yang dahulu bukanlah aku yang sekarang"~aheey. Sah-sah aja menertawakan dan mengambil esensinya dari sana. Masalah yang dulu kamu lalui begitu berat kalau dipikir sekarang ga ada apa-apanya, heran kok bisa kepikiran mending kawin aja, mengatasi masalah tanpa masalah (ini mah motto Pegadaian).

"There is no coming to consciousness without pain."

Artinya, masalah yang dulu dulu pernah menghantui membuat kita semakin kuat dan kuat. Bukti? Pertama kali patah hati itu sakitnya itu jleb nancep disini, makan tak enak tidur tiada nyenyak. Hampa, kosong. Nah karena udah keseringan patah hati jadi biasa aja tuh (catat : ini bukan pengalaman pribadi), siapa takut jatuh cinta lagi? Tetap aja yang namanya patah hati pasti sakit lah ya, hikssssss.
memasukan benang ke jarum
Ujian hidup ga semudah memasukkan benang ke jarum

Kompetensi =Pembelajaran

Di ujian itu ada kompetensi yang harus dicapai. Setelah kita merasakan sakit itu, apa sih yang didapet? Sakit aja kah? Kalo fokusnya cuma di sakitnya ya ga akan dapet apa apa, percaya kalau semua sakit sakit itu ada manfaatnya di kemudian hari. Orang orang besar pengubah dunia mayoritas hidupnya mengalami gejolak yang tidak bisa dibilang enteng. Tapi dari situ mereka bangkit dan bermanfaat untuk peradaban. Mungkin ga sampai merubah dunia juga sih, tapi untuk ngubah diri sendiri dan lingkungan itu cukup amazing! Mulai dari diri sendiri dan hal yang kecil. Saya sendiri kayaknya bakal ngalamin ini deh, bakal menjadi orang besar (besar dalam artian sebenarnya -_- big body #eeh)

"Life is a succession of lessons which must be lived to be understood"

Kompetensi inilah yang membentuk diri kita, sudahkah kita mencapainya? Kalau belum mungkin ujiannya bakal remedial terus sampai terceklis kompetensi yang kita butuhkan. Sampai bosen tuh remedial, ga hanya jaman sekolahan, dikehidupan juga iya. Cuma terkadang kita sering ga sadar remedial itu sesuatu hal yang diperlukan, kenapa? kesempatan memperbaiki diri, menaikan nilai pencapaian diri.. tapi bawaannya udah capek aja remedial melulu, bosen, dan menghindarinya. Acuh tak acuh, 'menghindari' disini  hanya bersifat sementara, keliatannya secara sadar tidak berhubungan dengan ujian iu lagi. Tapi justru dengan menghindari dia akan tetap menemuimu lagi dan lagi. 

Yang pasti dalam setiap kesulitan kehidupan itu ada kompetensi kesabaran, kekuatan, keikhlasan. Kompetensi lainnya banyak sesuai dengan bidang masing-masing. Kesemuanya tergantung diri sendiri mau dapet nilai bagus, rata rata atau jelek. That’s your life and you walk on your own path. Jadikan masalah untuk mendongkrak nilai dan pelajari banyak hal dari situ, anggep aja test gratis. Tapi ya jangan terus-terusan test yang sama, namanya ga pernah belajar dari tes yang udah diulang. Selesaikanlah tes yang kamu lalui dan ambil tes lainnya :) blenger deh hahaha. Ketika sudah mendapat yang diinginkan bakal menghargai jerih payah dan tidak takabur. Ga semua orang bisa dapet ini lho kawan, jadi makin banyak kesulitannya (bukan yang sama) makin keren dong yaaa huahahaaa *sambil nyanyi ngeloyor menghibur diri…~*

Have you learned your lessons yet? ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...