12.18.2015

PENGALAMAN MENGERJAKAN PSIKOTES

macam penilaian psikotes

Hari itu saya mendapat email undangan interview pekerjaan. Dengan semangat datang kekantornya lebih pagi dari yang dijadwalkan. Ternyata masih sedikit peserta yang datang, akhirnya saya mengobrol dengan teman seperjuangan yang juga sedang mencari pekerjaan untuk menyongsong kehidupan yg lebih baik. Teman ini bercerita sudah menjalani psikotes, lolos dan jadwal hari ini untuk interview. Nah lo, berarti saya juga bakal ikut psikotes dong, kirain langsung interview #ngarep. Halah, ga ada persiapan untuk psikotes.. kek mana ni? Yasudahlah..mungkin undangannya sedikit PHP, ditulisnya interview.
Saya hanya ingat pernah ikut tes psikotes waktu SMP dan SMA, tapi saya ga ingat soal apa yang saya kerjakan, ingatnya cuma gambar gambar orang, pohon, rumah. Malah yang paling diingat adalah lama waktu buat ngerjainnya seharian, berjam jam duduk di kursi sampai fantat ini rasanya sakit, kasihan kau wahai pantat. Selebihnya ga ingat... Mungkin diantara orang ada yang senang mengerjakan soal psikotes, karena jawabannya seputar diri sendiri, tidak ada yang benar atau salah. Tapi bagi saya lebih baik mengerjakan soal soal logika dan semacamnya yang sudah jelas benar atau salahnya dibanding soal psikotes :D

Psikotes pun akan dimulai, saya ambil kursi barisan ke 2 dari depan, duduk ditengah pas dibawah AC, dingin bener. Saya langsung ganti tempat duduk dipinggir menghindari AC, biar lebih nyaman ngerjainnya. Kalo kedinginan pas lagi ngerjain bisa jadi jelek hasil psikotesnya kan.. Ga lama peserta dipersilakan kekamar mandi dulu karena bakal lama testnya.
____________________________________________

Sesi pertama ada 20an soal, tiap soal ada 4 kata sifat, kita disuruh pilih mana yang paling sesuai dan mana yang paling tidak sesuai sama diri kita. Sesi dua prinsipnya sama, pilih yang paling sesuai sama diri sendiri, tapi dengan soal yang lebih banyak dan beda cara menjawabnya, kl ini opsinya cuma 2 tapi berupa kalimat. Walopun ga dibatesin waktu, saran saya ngerjainnya soal kayak gitu baca sekali aj langsung pilih dan jangan bingung karena memang pernyataannya agak mirip2 gitu.
____________________________________________

Lanjut ada analogi kata, macam sinonim antonim, logika, deret angka, perhitungan sederhana matematika sehari hari. Terus ada tes koran, jadi kami dikasih kertas besar kayak koran, isinya bukan berita tapi angka! Nah kalo ini ngerjainnya harus cepat dan benar karena ada waktunya. Waktu ngerjain tes ini perasaan saya hampir sama kayak lagi waktu bikin gambar kerja rangka atap, banyak garis sampai sampai saya melihat garis lurus menjadi miring, bedanya disini saya liat angka -_-
____________________________________________

Terus ada pertanyaan2 seputar diri sendiri lagi yang berhubungan dengan lingkungan kerja dan motivasi. Enaknya kalau ini lebih bercerita gimana sih kamu orgnya, kelemahan-kelebihan kamu apa, bahagia ato nggak, kerja dilingkungan kyk apa yg diinginkan, paling gbisa kl kerja dilingkungan seperti apa..teman kerja kyk apa yg bikin kamu bisa/gbisa kerja team.. dll..dll..
____________________________________________

Lanjut gambar orang dan pohon. Nah kalo gambar ini saya senang banget ga perlu mikir :D Sesi hepi hepi lah ! Untuk ngerjain gambar ini ga perlu bagus, emangnya mau jadi pelukis..? Eh. Yang penting detail aja biar ketahuan apa yang digambar. Kalo abstrak dan ga jelas mana orang tau kan gambar apa.. ingat ini bukan pameran lukisan yg ga banyak dipahami org awam. Saran saya ngerjain sesuai diri sendiri aja gausah nanya harus gambar apa, gimana n gimana justru nanti malah membohongi diri sendiri, karakter kita bakal kebaca dari tarikan dan penekanan saat membuat garis dan tulisan (katanya sih).
______________________________________

Setelah tes kelar langsung lanjut interview daaaan dilanjut tes lagi di bidang yang mau saya masukin.Kirain cuma interview, blablablabliblibli terus pulang, ternyata... Kelar jam setengah 7 malem, otak berasa nguap, rasanya pas keluar kayak layangan yg sengaja dilepasin pemiliknya, ngikutin angin aja lah. Ditambah pas mau pulang disambut ama suara klakson2 mobil yg bising bikin kuping pekak. Maklum sebelumnya hidup di Semarang, kotanya lebih manusiawi.

Kalo kata orang yang belajar psikologi, tes tes itu ga ada benar atau salah, gausah belajar, apa juga yang mau dipelajarin. Yang penting tidur nyenyak sebelum tes dan badan fit, itu yang ngefek ke hasil tes. Begitulah cerita pengalaman psikotes saya, moga ngebantu buat yg pengen psikotes dan keterima kerja di bidang yg diidam idamkan, good luck~~~

*Oh ya, seandainya belum lolos psikotes, biasanya dipikiran orang-orang kalau ga lolos itu ga pinter atau ga kompeten. Jangan berpikir demikian, karena dari psikotes jadi keliatan kepribadian dan karakter kamu apakah cocok atau nggak dibidang pekerjaan yang perusahaan itu cari. Misalnya perusahaan butuh designer, yang mereka lihat dari psikotes kamu adalah kreatifitas, pemecahan masalah, dsb. Sedangkan untuk accounting, mungkin yang dilihat lebih ke ketelitian, ketepatan, logika, hal detail, bukan kreatifitas karena perusahaan ga butuh kompetensi itu. Jadi jangan patah semangat yaaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...